Pengantar Kisah Kisah Jilbab

Pengantar Kisah Kisah Jilbab : Jilbab (Hijab) yang diharuskan islam untuk dikenakan kaum muslimah ternyata bukan cuma soal sehalai pakaian dan kebiasaan religius. Juga bukan hanya sekedar pilihan individu. Sejarah dan kehidupan sosial menjadi saksi tentang bagaimana jilbab punya peran sangat penting dan menetukan. Revolusi Islam di Iran yang mengguncangkan dunia pada 1979, misalnya, sedikit banyak dipengaruhi oleh fenomina meluasnya pengenaan jilbab yang jelas - jelas berdimensi politik dan ideologi di kalangan kaum perempuan. Bagaimana sebenarnya sejarah jilbab berikut nilai, prinsip dan fungsi pentingnya? Apa dampak dari penggunaan ( dengan benar ) atau penanggalan dan sikap meremehkan jilbab, baik secara individual maupun sosial?.
Blog mMn | Membahas Seputar Jilbab dan Hukum Islam ini memberi perspektif dan kupasan yang relatif gamblang dan segar tentang bagaimana posisi politik, sosial dan ideologi jilbab di ruang publik dalam sejarah islam. Pengunjung Blog mMn | Membahas Seputar Jilbab dan Hukum Islam. Semoga pembaca, baik dari kalangan perempuan maupun laki - laki, dapat menjadikan Blog mMn | membahas Seputar Jilbab dan Hukum Islam ini sebagai inspirasi dan titik tolak untuk mengapresiasi jilbab dengan cara layak dan progresif.

Pengantar Kisah Kisah Jilbab : Jilbab (hijab) yang harus dikenakan untuk kaum muslim ternyata bukan cuma soal sehelai pakaian dan kebiasaan religius. Juga bukan hanya sekedar pilihan individu. Sejarah dan kehidupan sosial mejadi saksi tentang bagaimana jilbab punya peran sangat penting dan menentukan. Blog mMn | Membahas Seputar Jilbab dan Hukum Islam ini membarikan pandangan dan bahasan yang relatif gamblang dan segar tentang bagaimana posisi jilbab diruang publik dalam sejarah Islam. Pengunjung Blog mMn | Membahas Seputar Jilbab dan Hukum Islam. Semoga pembaca, baik dari kalangan perempuan maupun laki - laki dapat menjadikan Blog mMn | membahas Seputar Jilbab dan Hukum Islam ini sebagai inspirasi dan titik tolak untuk mengapresiasi jilbab secara bijak.

5 komentar Pengantar Kisah Kisah Jilbab

Ramadlan Fighter. Pada » 2 Agustus 2013 pukul 10.22. permalink.

Sip kata-katanya mas bro,dan saya sangat setuju sekali kalau Blog Blog mMn | Membahas Seputar Jilbab dan Hukum Islam ini dijadikan referensi mengenai apa apa yang bersangkutan dengan JILBAB

mufidmMn. Pada » 5 Agustus 2013 pukul 16.05. permalink.

wah, saya sangat berterima kasih atas dukungan anda, blog ini di jadikan referensi menganai jilbab

Unknown. Pada » 1 April 2014 pukul 09.20. permalink.

Artikelnya memberikan banyaknmanfaat....trimakasih

Anonim Pada » 17 Februari 2015 pukul 07.38. permalink.

Jilbab itu bukan urusan Tuhan atau masalah ketaatan sama sekali, melainkan sebuah alat untuk mengontrol & menundukkan kaum perempuan secara masal & masif, & ujungnya, merupakan alat yg berguna utk menundukkan sebanyak mungkin populasi manusia di bawah satu keragaman budaya saja (dalam hal ini model busana), dan ujungnya lagi, menundukkan semua manusia di bawah satu pola pikir/ideologi saja.
Keragaman yg ada pada ras manusia & yg merupakan sunatullah itu akan lenyap kalau jilbab & pemikiran yg ada di belakangnya dipaksakan ke semua. Jadi, hanya tuhan yg schizophrenic yg memerintahkan manusia utk seragam setelah mengatakan bahwa keragaman itu merupakan sunnahNya.

Saya tidak percaya kalau ada yg bilang perempuan itu pake jilbab krn panggilan hati atau krn takwa, kalau krn takut iya. takut sama siapa? takut sama (ajaran) yg bilang bahwa kalau dia gak pake jilbab dia bakal disate di neraka.

Perempuan yg diajari bahwa tidak pakai jilbab itu tidak berdosa, bahkan sama baiknya dg yg pakai jilbab, tidak akan memilih berjilbab. Jilbab itu sungguh sebuah konstruksi, bukan sesuatu yg alami.
Dan jilbab juga tidak bisa disejajarkan dg pakaian wanita biasa lainnya, krn ideologi yg ada di belakang jilbab ini mengatakan bahwa jilbab itu lebih bagus dari model busana apapun, jilbab itu pakaian yg disukai Tuhan dsb. dan ada banyak prosedur & konsekuensi bagi wanita ketika memilih berjilbab. Jilbab dikaitkan dg dosa & takwa, hukuman & pahala, serta surga & neraka. Tidak ada busana lain yg dimuati ideologi seberat ini bukan? Maka, jilbab akhirnya juga tidak bisa dimasukkan sbg bagian kampanye kebebasan berpakaian utk wanita.
Sekali perempuan berjilbab, maka mereka tidak akan bisa memilih utk melepaskannya kembali dg mudah. Jilbab bukan jenis pakaian yg bisa dg bebas dilepas pasang oleh pemakainya. Ibarat mengenakan rantai yg kuncinya harus dibuang sesudahnya. Jadi sekali lagi saya ulang, jilbab itu belenggu, sampai dia dilepaskan dari ideologinya saat ini.

Inilah bedanya jilbab dg pakaian lain. Jadi, mengkampanyekan kebebasan utk memilih berjilbab, notabene sama saja dg mengkampanyekan perempuan utk boleh memilih membelenggu dirinya sendiri. Ya, tentu saja orang boleh memilih membelenggu dirinya sendiri selama dia sadar apa yg dilakukannya dan bukan krn dia dimanipulasi ajaran yg mengatakan itu perintah Tuhan.

Istilah kebebasan memilih pakaian itu baru tepat kalau ia boleh dilepas pasang semaunya serta tidak dicantolkan pada Tuhan, dan semua (kebanyakan) pakaian memang begini, kecuali jilbab. Jilbab itu bukan sekedar pakaian, melainkan sebuah ideologi.

Anonim Pada » 4 Juni 2015 pukul 13.08. permalink.

Jilbab itu bukan urusan Tuhan atau masalah ketaatan sama sekali, melainkan sebuah alat untuk mengontrol dan menundukkan kaum perempuan secara masal dan masif dan ujungnya merupakan alat yang berguna utk menundukkan sebanyak mungkin populasi manusia di bawah satu keragaman budaya saja (dalam hal ini model busana) dan lebih ke ujung lagi, menundukkan semua manusia di bawah satu pola pikir/ideologi.
Keragaman yg ada pada ras manusia dan yg merupakan sunatullah itu akan lenyap kalau jilbab & pemikiran yg ada di belakangnya dipaksakan ke semua. Hanya tuhan yg schizophrenic yg memerintahkan manusia utk seragam setelah mengatakan bahwa keragaman itu merupakan sunnahnya.
Perempuan yg diajari bahwa tidak pakai jilbab itu tidak berdosa, bahkan sama baiknya dg yg pakai jilbab tidak akan memilih berjilbab. Jilbab itu sungguh sebuah konstruksi, bukan sesuatu yg alami dan tidak selalu sesuai dengan kondisi alam. Jilbab juga tidak bisa disejajarkan dg pakaian wanita biasa lainnya karena ideologi yg ada di belakang jilbab ini mengatakan bahwa jilbab itu lebih bagus dari model busana apapun, jilbab itu pakaian yg disukai Tuhan dan sebagainya.
Lebih parahnya lagi jika jilbab diatributkan sebagai perangkat perlindungan kaum hawa dari potensi seksual kaum adam yang tidak terkendali dan di lain pihak tak ada ketegasan untuk kaum lelaki buat mengontrol mata dan syahwatnya semasif instruksi penjilbaban wanita yang malah tidak jarang gagal memenuhi tujuan absurd tersebut.
Ada banyak dan prosedur dan konsekuensi bagi wanita ketika memilih berjilbab. Jilbab dikaitkan dengan dosa dan takwa hukuman dan pahala serta surga dan neraka. Tidak ada busana lain yg dimuati ideologi seberat ini bukan? Maka, jilbab akhirnya juga tidak bisa dimasukkan sebagai bagian kampanye kebebasan berpakaian utk wanita.
Sekali perempuan berjilbab, maka mereka tidak akan bisa memilih utk melepaskannya kembali dg mudah. Jilbab bukan jenis pakaian yg bisa dg bebas dilepas pasang oleh pemakainya. Ibarat mengenakan rantai yg kuncinya harus dibuang sesudahnya. Jadi, bagi yang menggunakan akal sehatnya akan mengerti kalau jilbab itu belenggu, sampai dia dilepaskan dari ideologinya.
Inilah bedanya jilbab dengan pakaian lain. Mengampanyekan kebebasan untuk memilih berjilbab notabene sama saja dengan mengkampanyekan perempuan utk boleh memilih membelenggu dirinya sendiri.
Ya, tentu saja orang boleh memilih membelenggu dirinya sendiri selama dia sadar apa yg dilakukannya dan bukan karena dia dimanipulasi ajaran yg mengatakan itu perintah Tuhan. Istilah kebebasan memilih pakaian itu baru tepat kalau ia boleh dilepas pasang semaunya serta tidak dicantolkan pada Tuhan, dan semua (kebanyakan) pakaian memang begini, kecuali jilbab. Jilbab itu bukan sekedar pakaian. Jilbab bukan sekedar selembar kain. Jilbab adalah ideologi.

Posting Komentar

Komentar yang Baik !!!.
Suka Artikel ini dan mau Copas? Baca dulu Peraturan Copas !!!.